Candi Prambanan, Mahakarya budaya Hindu abad ke-9


Candi Roro Jonggrang atau biasa disebut Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Candi setinggi 47 meter atau sekitar 5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur ini menunjukkan kejayaan Hindu pada masa itu. Candi yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Rakai Balitung ini terletak 17 km ke arah timur kota Yogyakarta tepatnya di sebelah timur sungai Opak Jl. Yogya - Solo.

Asal usul nama Prambanan dilekatkan karena memang gugusan candi ini terletak di daerah Prambanan, Yogyakarta. Sementara nama Roro Jonggrang berasal dari legenda tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis jangkung putri Prabu Boko. Oleh karena itu berdasarkan bentuk candi ini yang menjulang tinggi dan langsing yang mungkin menggambarkan sosok fisik seorang Roro Jonggrang.

Ada sebuah kisah yang sampai sekarang selalu diceritakan masyarakat jawa mengenai candi ini. Konon, pada masa itu ada lelaki bernama Bandung Bondowoso yang mencintai Roro Jonggrang. Namun karena Roro Jonggrang tidak mencintai Bondowoso, maka ia memberikan syarat kepada Bondowoso untuk membangun 1000 arca dalam waktu satu malam. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bondowoso hingga membuat arca ke 999, namun sebelum menyelasaikan arca ke-1000 Jonggrang menumbuk padi bersama warga desa dan membuat api besar sehingga membuat suasana seolah-olah seperti pagi hari. Merasa dicurangi dan dikhianati, Bandung Bondowoso akhirnya mengutuk Roro jonggrang menjadi..

Candi Roro Jonggrang atau biasa disebut Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-10 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Komplek candi Prambanan memiliki tiga candi utama yang sejarahnya dipersembahkan sebagai lambang trimurti dalam kepercayaan Hindu. Sementara itu pada deret kedua terdapat tiga candi pendamping untuk setiap candi utama, yaitu candi Nandi untuk candi Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk candi Wisnu. Selain itu pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut masih terdapat candi Apit, 4 candi Kelir dan 4 candi Sudut pada setiap sudutnya. Sehingga secara keseluruhan komplek percandian prambanan memiliki sebanyak 240 buah candi.

Masih banyak lagi cerita cerita unik tentang percandian Prambanan ini. Oleh karena itu percandian ini sering menjadi destinasi favorit wisatawan khususnya pelajar dan penggiat arkeolog serta sejarawan. Selain itu, sarana, akomodasi dan informasi di kompleks percandian ini cukup mumpuni sehingga memudahkan pengunjung ketika berada di sana. Di kawasan ini juga terdapat taman rusa dan burung kasuari di sekitar pintu keluar. sehingga dapat pula dinikmati pengunjung setelah puas berkeliling candi Prambanan.

Untuk mencapai percandian ini tidaklah sulit. Dari pusat kota Yogyakarta, kita cukup menggunakan moda transportasi umum bus Trans Jogja dengan rute 1A. Menurut saya sampai saat Trans Jogja cukup membantu wisatawan di Jogja sebagai alat transportasi andalan dan murah. cukup dengan membayar 3000 rupiah anda sudah bisa berkeliling kota Yogyakarta. Namun sayang kurangnya kepedulian pengguna alat transportasi ini sedikit mengurangi kenyamanan armada bus ini. Terlihat banyak coretan dan kerusakan interior armada bus. Namun sejauh ini cukup baik pengelolaannya. (MSR)








No comments:

Post a Comment