Pantai Pasir Putih di Bumi Ruwa Jurai


Tips jalan-jalan ala Backpacker (Bag. 2)

Ketika melakukan sebuah perjalanan, dalam hal ini backpacking, mungkin salah satu dari kita pernah bermasalah dengan ranselnya. Entah itu ransel yang terlalu kecil, terlalu berat atau mungkin barang bawaan kita yang terlalu banyak. Ransel yang terlalu “sarat penumpang” mungkin akan berdampak timbulnya ketidaknyamanan kita dalam melakukan perjalanan. Bahkan berpotensi menimbulkan cidera yang tentunya tidak kita harapkan. Rencana yang tadinya sudah matang dan siap bersenang-senang lalu menjadi berantakan karena tidak nyamannya ransel yang kita bawa.

Perawatan Sleeping Bag


Banyak dari kita sesama pejalan mengalami masalah pada kantung tidur atau sleeping bag (SB) yang dimilikinya. Misalnya umur SB yang tidak panjang atau dalam hal perawatan yang mungkin masih banyak dari kita belum tahu caranya. Setelah membahas tentang kantung tidur pada artikel sebelumnya, kali ini saya akan memberikan sedikit tips perawatan simpel pada sleeping bag :

Tentang Sleeping Bag, Sobat Perjalanan Seorang Traveler


Kantong tidur atau biasa disebut Sleeping Bag (SB) merupakan sebuah barang yang wajib dimiliki oleh seorang traveler. Baik yang biasa bertualang di alam bebas maupun Backpacker yang sering bermalam di hotel/hostel murah dimanapun berada. Berdasarkan dari namanya tentu kita sudah tahu akan fungsi dari barang ini. Selain sebagai selimut ketika tidur, SB juga berfungsi memberikan kehangatan pengguna ketika tidur di alam bebas yang bersuhu rendah misalnya pendaki gunung. Maka tak salah kan jika SB saya sebut sebagai peralatan wajib yang harus dimiliki oleh seorang traveler. Berikut sedikit ulasan mengenai sleeping bag yang mungkin berguna bagi anda sesama pejalan.

Leave No Trace, Etika Saat Melancong

Tak bisa dipungkiri lagi, animo masyarakat saat ini dalam berekreasi atau istilah populernya Traveling semakin tinggi. Bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan yang bagi beberapa kalangan tak bisa dilewatkan. Akses informasi baik media cetak hingga media online yang semakin mudah didapat turut berandil besar pada perkembangan pariwisata di indonesia. Seiring dengan meningkatnya gaya hidup mencari kesenangan dan keindahan dengan berekreasi baik itu wisata alam maupun budaya, meningkat pula dampak atau bekas yang ditinggalkan di lingkungan alam maupun sosial. Dampak yang ditimbulkan dari keadaan seperti ini tentu saja yang bersifat negatif. Contoh dalam hal ini misalnya polusi air, tanah, gangguan terhadap tumbuh-tumbuhan, masalah sampah sampai ke masalah sosial misalnya faktor keamanan. Kesemuanya itu merupakan hasil dari kunjungan wisatawan pada suatu daerah yang ditinggalkan.