Monumen Nasional, Jakarta

Putih, tinggi dan kaya karena memiliki emas. Hayoooo apaaaa?? Yups, Monumen Nasional atau biasa disebut Monas. Monas merupakan monumen dengan tinggi 132 meter dan bermahkotakan perunggu seberat +/- 14,5 ton yang berlapis emas seberat 50kg yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia belanda. Monumen bermahkota emas ini mulai dibangun pada tahun 1961 dan secara resmi dibuka pada tanggal 17 Juli 1975.

Mmm......fokus disini bukan sejarah dari Monas, melainkan fungsi Monas yang biasa digunakan sebagai tempat wisata, pendidikan, berdagang dan hiburan lainnya. Saat ini Monas banyak dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari Jakarta maupun luar Jakarta. Tujuan dari wisatawan-wisatawan ini berbeda-beda, ada yang ingin mengetahui sejarahnya, ada yang sekedar bermain ataupun mendatangi hiburan yang disajikan dikawasan ini.

Di dalam bangunan Monumen ini tepatnya pada bagian dasar terdapat museum sejarah Nasional Indonesia dengan luas 80x80 meter yang dapat menampung +/- 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru secara berurut dimulai dari sudut timur laut dan bergerak searah jarum jam.

Selain museum, terdapat juga Ruang Kemerdekaan yang dapat dicapai melalui tangga di pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia seperti naskah asli proklamasi kemerdekaan indonesia, lambang negara, peta kepulauan, bendera merah putih dan dinding yang bertuliskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Setelah lelah berkeliling dalam bangunan penuh sejarah, sekarang saatnya mengintip pemandangan disekeliling Monas dari pelataran puncak bangunan ini. Sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak yang dapat menampung sekitar 50 orang. Di pelataran ini disediakan beberapa teropong yang dapat kita gunakan untuk melihat panorama lebih dekat sambil menikmati angin yang menari-nari. 

Sudah bosan di dalam bangunan dan pelataran puncak? jangan pulang dulu, mari kita turun dan melihat sekeliling kawasan monumen ini (jangan terjun yah, naik elevator aja hhehe). Monumen ini dikelilingi pepohonan dan rerumputan hijau yang bisa kita nikmati untuk bersantai dan berwisata bersama keluarga. Siapkan sebuah tikar dan rantang berisi makanan-makanan lalu hidangkan dibawah pohon yang rindang, terasa adem dan senangnya bersama keluarga. Tapi kalau yang gak mau repot, tinggal panggil aja pedagang keliling, pesen makanan terus makan deh di bawah pohon.


Kawasan Monas banyak dikunjungi pesepeda pada hari minggu saat car free day. Kegiatan olahraga seperti senam, joging dan olahraga lainnya pun tidak mau ketinggalan untuk mengambil andil dalam meramaikan kawasan ini. Lumayan kan bagi warga jakarta yang ingin berlibur tapi tidak punya waktu banyak untuk liburan, datang aja ke Monas, cukup naik Transjakarta.

Kawasan ini adalah kawasan umum, siapa saja boleh mengunjunginya. Yang penting tetap jaga kebersihan, taati peraturan dan jangan merusak fasilitas yang disediakan yaaa :). (ydt)

No comments:

Post a Comment