Pantai Lampuuk, Persinggahan Wajib Saat ke Banda Aceh

http://www.tambora.web.id/2014/10/pantai-lampuuk-persinggahan-wajib-saat.html

Setelah ulasan tentang Pulau Weh dan Pulau Rubiah sebelumnya, kali ini masih seputar laut dan pantai yang jadi andalan pariwisata di Aceh. Wisata pantai di Aceh memang tak ada habisnya, salah satunya adalah pantai Lampuuk (baca: Lampu'uk). Memang bukan pantai dan laut saja yang menjadi ikon wisata provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), namun untuk objek satu ini rasanya sangat wajib untuk dikunjungi saat berada di NAD khususnya Banda Aceh. Jadi disarankan untuk mencantumkan pantai yang dijuluki “Kuta”nya Aceh ini kedalam list traveling anda.

Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Aceh tepatnya di Desa Meunasah Masjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Pantai itu berada di jalur Banda Aceh Calang (Aceh Jaya) atau sekitar 20km dari kota Banda Aceh. Untuk menuju ke pantai yang langsung menghadap ke Samudera Hindia ini memang agak sulit. Sebab tidak ada angkutan umum untuk sampai kesini. Jadi satu-satunya cara ialah dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan waktu tempuh lebih kurang setengah jam ke arah Meulaboh. Tenang saja, kondisi jalan menuju pantai ini sangatlah bagus. Hal ini mungkin dikarenakan oleh rehabilitasi sarana dan prasarana khususnya jalan raya di Aceh pasca tragedi Tsunami 2004 silam. Maklum saja, lokasi ini merupakan salah satu tempat yang terparah dihantam gelombang besar Tsunami.

Namun sekarang kenangan pahit tersebut mulai berangsur pulih. Geliat pariwisata di Aceh perlahan semakin pesat. Terlihat dari berbagai fasilitas di Pantai Lampuuk ini yang semakin baik. Kini, para pengunjung bisa menikmati lagi keindahan alam di pantai Lampuuk yang sempat luluh lantah ini. Pantai Lampuuk memiliki garis pantai sepanjang sekitar 5 kilometer dan membentuk sebuah teluk kecil. Dengan pasir putih bersih nan lembut, air laut berwarna biru kehijauan, dan ombak yang cukup besar benar-benar cocok untuk refreshing. Ke arah daratan terdapat pepohonan pinus yang rimbun dan lebih jauh lagi terlihat deretan pegunungan yang hijau.





Selain menikmati pantai dan laut, umumnya pengunjung datang untuk berselancar (surfing). Sebab, ombak pantai itu tergolong besar tapi cukup bersahabat untuk surfing. Banana boat dan olahraga air lainnya juga jadi incaran pengunjung saat berada disini. Di kawasan pantai, terdapat pula padang golf Seulawah yang berlatar belakang gulungan ombak. Pada sore hari, pantai ini terlihat lebih indah dan penuh pesona dengan indahnya matahari terbenam sehingga memberi suatu kenikmatan tidak terlupakan.

Untuk urusan perut, banyak kios-kios yang menawarkan hidangan seafood disana. Ikan bakar seperti kerapu, ikan rambe, cumi, udang yang cocok untuk dinikmati sebagai hidangan santap siang. Namun sebelum mencoba sebaiknya bertanya terlebih dahulu soal harga di setiap kios penjual makanan, khususnya bagi traveler dengan budget tipis. Sedangkan jika ingin menginap di pantai Lampuuk ini, terdapat penginapan yang sangat unik di ujung pantai. Dari kejauhan memang hanya terlihat tebing yang tinggi, namun saat mendekat terlihatlah sebuah penginapan yang berada di tepi tebing. Namanya Joel's bungalow, sangat unik karena letak penginapannya yang berada di atas tebing. Selain itu dibawahnya juga terdapat bungalow yang berada di tengah laguna kecil. Namun sayang, saat kami berkunjung kesana tidak sempat bertanya-tanya soal harga dan fasilitas dari Joel's bungalow itu.



DI lain tempat, tepatnya di perkampungan sebelum sampai ke pantai ini, terdapat sebuah masjid besar yaitu Masjid Rahmatullah. Masjid ini menjadi saksi kedahsyatan hempasan gelombang Tsunami yang meluluhlantakkan Aceh, pada 2004 lalu. Masjid ini menjadi satu-satunya bangunan yang tetap kokoh berdiri di perkampungan ini, ajaib memang. Padahal, saat terjadi gelombang dahsyat tersebut, korban diperkirakan hingga ribuan orang serta tak ada bangunan yang tersisa. Maka tak heran pada saat terjadi Tsunami, masjid ini sangat menjadi perhatian media baik media lokal maupun internasional. Kini masjid tersebut telah direnovasi serta diperbesar, tetapi tidak menghilangkan bangunan asli di beberapa sisi masjid. Selain itu juga terdapat foto-foto saat terjadi Tsunami serta barang-barang penginggalan saat terjadi Tsunami. Semuanya masih asli tanpa sedikitpun diubah baik dari sisi bentuk maupun tempatnya.

Oleh karena itu, menyempatkan diri sejenak serta beribadah di masjid ini saat berkunjung ke pantai Lampuuk sangat disarankan, khususnya bagi yang beragama muslim. Dijamin kita akan merasakan pula derita dan kesedihan korban saat terjadi gelombang maha dahsyat 2004 lalu. Ohiyaaa, di perkampungan tempat masjid ini berdiri warganya sangat ramah namun terlihat sangat pendiam. Selain itu mayoritas penduduk disini memiliki mata yang sangat bagus, hijau terang kebiruan seperti orang timur tengah. Oleh sebab itu, orang-orang menyebut kampung ini sebagai “kampung turki”. Namun sayangnya ketika kami kesana tidak sempat bertanya-tanya bagaimana istilah tersebut disandangnya. Jadi informasi mengenai kampung turki tersebut masih menjadi pertanyaan bagi kami hingga saat ini. (msr)

bagian dalam masjid Rahmatullah
salah satu foto pasca Tsunami yang di pajang
di Masjid Rahmatullah



Laguna di sisi pantai


beberapa bungalow di tebing pantai




1 comment: