Saat ini kegiatan bertualang di alam bebas semakin digandrungi
oleh berbagai kalangan di sekitar kita. Cukup banyak pilihan
bertualang seperti mendaki gunung, camping di pulau kosong, atau
bahkan jelajah pelosok negeri dengan kendaraan bermotor. Dari semua
kegiatan tersebut, umumnya tak lepas dari yang namanya berkemah.
Bermalam menggunakan tenda pada saat traveling memang menyenangkan.
Namun, dewasa ini sedang berkembang sistem camping tanpa menggunakan tenda, yaitu camping menggunakan hammock atau tempat tidur gantung. Pada dasarnya, menggunakan hammock cukup membutuhkan 2 buah pohon (penyangga) untuk mengikat di kedua ujungnya. Tapi selain itu bisa juga di lain tempat, asalkan ada objek yang bisa digunakan untuk penyangga dalam mengikat hammock. Lalu bagaimana ketika hujan? Jangan takut, kita bisa menggunakan terpal anti air atau flysheet sebagai atapnya. Terlebih saat ini banyak produsen hammock yang sudah menyediakan hammock lengkap dengan flysheet nya. Dijamin akan tetap kering saat hujan turun tanpa harus takut genangan air.
Menggunakan hammock atau istilah lainnya “hammocking”, semakin
populer terutama setelah filosofi "Leave No Trace"
diperkenalkan sebagai etika dalam berkegiatan outdoor. Disamping
mudah dan simpel, hammock lebih mudah dibawa karena berat/massa dan
dimensi ukurannya yang mini. Tidak seperti tenda yang jelas
membutuhkan ruang lebih di dalam ransel kita. Selain itu, keunggulan
lainnya dalam menggunakan hammock saat camping yaitu terhindar dari
sakit punggung seperti halnya tidur menggunakan tenda. Berikut ulasan
mengenai hammock.
Ilustrasi Dasar Hammocking:
sumber |
Jenis-jenis Hammock:
Rope Hammock (sumber) |
Tipe jaring atau rope hammock. Tipe seperti ini mungkin lebih dulu
populer di masyarakat jika dibandingkan dengan tipe lain. Hal ini
dikarenakan material bahannya yang sederhana yaitu menggunakan tali
jaring yang dirangkai sedemikan rupa sampai membentuk hammock. Namun
dari segi kenyamanan, hammock tipe ini kurang dianjurkan untuk
kegiatan yang agak ekstrim. Tapi untuk sekedar santai di pinggir
pantai atau danau cukup worth it.
Parachute Hammock (sumber) |
Parachute Hammock atau tipe parasut. Hammock tipe inilah yang
sekarang sangat populer. Dengan bahan parasut tentu lebih nyaman pada
tubuh dibanding tipe jaring. Selain itu, hammock seperti ini lebih
tahan akan suhu rendah jadi lebih cocok dipakai pada saat mendaki
gunung atau tempat-tempat yang bercuaca dingin.
Tent Hammock (sumber) |
Tipe tenda atau tent hammock. Tipe hammock ini yang masih kurang
populer dibanding 2 tipe yang disebutkan diatas. Tapi percayalah,
hammock jenis ini mungkin yang ternyaman diantara hammock-hammock
lainnya. Selain nyaman dipakai, keamanan menggunakan tent hammock
sangat tinggi. Misalnya terhindar dari ancaman hewan buas ataupun
cuaca yang lebih ekstrim. Namun pemakaian hammock jenis ini masih
sangat minim di kalangan traveler Indonesia. Karena disamping
harganya yang cukup mahal, tidak banyak produsen hammock yang
memproduksi jenis ini. Jadi agak sulit untuk membeli hammock jenis
ini.
Beberapa jenis dan bentuk flysheet serta tingkat keamanannya:
sumber |
Penanganan terhadap suhu rendah saat ber ”Hammocking” ria
yaitu dengan menggunakan Sleeping Bag (SB). Tentu penggunaan SB sudah
tidak asing lagi bagi traveler pada umumnya. Disarankan menggunakan
SB yang terbuat dari bahan Down jika tempat yang kita kunjungi sangat
rendah suhunya. Selain itu, kita bisa menambah alas tidur/sleeping
pad untuk mencegah semilir angin menembus area punggung dan bokong.
Jika anda cukup kreatif, bisa juga dengan memodifikasi hammock
seperti menambahkan kain tambahan di bawah body hammock atau biasa
disebut Underquilt. Bisa dengan bahan apa saja, misalnya dacron, kain
biasa atau bahan lainnya.
Underquilt (sumber) |
Selain terhadap dingin, hammocker juga harus memperhatikan
perlindungan diri saat hujan turun. Meskipun kita sudah memasang
Rainfly/flysheet sebagai atap hammock, hal tersebut belum 100%
melindungi kita dari air hujan. Seperti aliran air hujan dari batang
pohon yang melalui suspensi dan treehugger. Pada
situasi seperti ini kita bisa memasang dripstring yang
berfungsi sebagai tali tetes yang dapat membelokan aliran air menuju
body hammock. Bisa terbuat dari tali apa saja, umumnya dari prusik, kord dan lainnya (ilustrasi pada gambar dibawah), dipasang pada suspensi hammock. Pasanglah dripstring lebih
dari 1 buah supaya lebih aman dari aliran air.
Dripstring (sumber) |
Istilah dan bagian-bagian dalam Hammocking:
- Body : badan hammock
- Tree hugger : webbing yang melilit pohon, anchor buat suspensinya
- Tarp/rainfly : flysheet
- Dripstrings : tali yang dipasang pada suspensi untuk membelokan air hujan, bisa terbuat dari prusik, kord, ato bahan sejenis
- Suspension : suspensi, penghubung antara body dan tree hugger
- Peapod : Sleeping bag besar yang dipakai untuk membungkus hammock dan orangnya, biasa dipakai di 4 season hammocks, pertama dibuat oleh Speer Hammocks
- Underquilt : Lapisan kain dibawah body, terbuat dari kain, dacron atau down, untuk menghilangkan dingin yang berasal dari bawah body
- Ridgeline : Tali yang dipakai untuk membantu body agar tidak letoy/turun banget.. membantu meluruskan body hammock
nb : berdasarkan pengalaman penulis serta sumber
(msr)
Nice and very helpful information i have got from your post. Even your whole blog is full of interesting information which is the great sign of a great blogger. click here
ReplyDelete