Hypothermia, 'pembunuh berdarah dingin' para pendaki gunung

sumber gambar : http://bit.ly/15Bdt6S
Hypothermia ialah suatu keadaan dimana terjadinya penurunan suhu tubuh pada kondisi tertentu. Dalam hal ini ketika kita sedang mendaki gunung/titik yang tinggi dan rendah suhu. Beberapa contoh gejala awal bagi korban yang terserang Hypothermia adalah merasa kedinginan, menggigil, suhu bagian dalam tubuh korban semakin rendah, mulai hilangnya kesadaran sampai menimbulkan gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (halusinasi) hingga kematian. Hypothermia dapat terjadi karena suhu yang di miliki seseorang tersebut di bawah suhu normal manusia yaitu 36-37 derajat celcius.

Serangan Hypothermia menjadi momok yang menakutkan bagi para pendaki gunung dimanapun berada. Oleh karena itu mari kita kenali penyebab, cara pencegahan dan penanganan darurat untuk mengantisipasi terjadinya Hypothermia pada saat kita melakukan pendakian.
Di sini penulis akan menguraikan atas apa yang telah disebutkan di atas:

Penyebab Hypothermia:
  • Terkena suhu udara yang rendah dibawah daya tahan tubuh si korban;
  • Dalam keadaan basah;
  • Terganggunya peredaran darah sehingga mengakibatkan hilangnya panas tubuh secara signifikan;
  • Kelelahan fisik;
  • Kurangnya asupan makanan/minuman yang bergizi selama melakukan pendakian;
  • Konsumsi minuman beralkohol.

Tips mencegah terjadinya Hypothermia saat pendakian:
  • Lakukan persiapan dan perencanaan yang matang sebelum mendaki gunung. Dari mulai alat yang memadai dan memahami cara penggunaanya hingga persiapan fisik dan mental yang cukup;
  • Aklimatisasi atau penyesuaian diri terhadap suhu sekitar pada saat kita akan melakukan pendakian, dan itu penting;
  • Perbekalan yang cukup, dan tetap usahakan membawa bekal yang bergizi cukup dan yang mengandung banyak kalori;
  • Gunakan pakaian yang bersifat cepat kering/quick dry. Dianjurkan memakai bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Tidak disarankan memakai pakaian berbahan 'Jeans' dan katun tebal sebab sulit keringnya jika sudah basah;
  • Usahakan agar badan tetap kering pada saat pendakian. Bawalah selalu jas hujan atau jaket tahan air dan juga Sleeping Bag harus selalu ada di dalam ransel kita;
  • Jangan terlalu banyak lapisan pakaian saat pendakian sehingga tidak mengeluarkan banyak keringat. Jika pakaian basah karena keringat, dapat mengakibatkan hilangnya panas tubuh;
  • Packing barang-barang anda dengan tepat posisinya di dalam ransel, sehingga kita tidak kesulitan untuk mengambil alat yang akan digunakan saat diperlukan. Selain itu usahakan agar tetap kering di dalam ransel, bisa gunakan plastik/Polybag;
  • Ukur kondisi tubuh saat pendakian, jangan paksakan diri jika sudah cukup lelah. Istirahat sejenak atau kalau perlu pasang tenda untuk mengisi tenaga kita yang telah habis dengan makan atau minum yang berenergi.

Pertolongan pertama pada korban Hypothermia:
  • Melakukan penghangatan suhu tubuh korban (re-warming). Ganti pakaian yang basah dengan pakaian penghangat, lalu masukkan korban ke dalam Sleeping Bag;
  • Usahakan tubuh korban tetap kering;
  • Beri minuman hangat dan makanan instant yang mengandung banyak kalori dan glukosa, misalnya coklat, biskuit dll;
  • Pastikan korban untuk tetap sadar (tidak tidur), bila perlu pukul-pukul korban jika mulai tertidur;
  • Jika si korban semakin terlihat semakin parah (menggigil hingga mengigau di luar kontrol), dekap tubuh korban dengan tubuh anda atau memeluknya. Hal ini dimaksudkan untuk menyalurkan panas tubuh dari rekan yang tidak terserang Hypothermia kepada si korban;
  • Apabila korban mulai pingsan atau biji mata membesar, pastikan untuk tetap jaga saluran nafas. Lalu cek apakah detak jantung dalam keadaan normal, jika detak jantung mulai tidak menentu segera lakukan pernapasan darurat (dari mulut ke mulut).

Memang tidak mudah untuk melakukan penyelamatan pada penderita Hypothermia. Oleh karena itu, persiapan dan pengetahuan sangat penting sebelum melakukan pendakian. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Semoga informasi ini dapat berguna bagi anda semua :) .
-Salam Lestari-


8 comments:

  1. "lepas semua pakaiannya lalu peluk oleh beberapa rekan lainnya dalam keadaan telanjang juga"

    apakah mimin pernah melakukannya?
    dan bagaimana solusinya jika kita bukan muhrim nya?

    terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. selamat siang, terima kasih sebelumnya atas pertanyaan dan komentarnya.
      Untuk pertanyaannya, syukur Alhamdulillah secara pribadi selama ini saya (dan rekan2 se perjalanan) belum pernah melakukan hal yang ditanyakan saudara, bahkan juga belum pernah mengalami Hypotermia yang demikian parahnya.
      Sedangkan solusi untuk yang bukan muhrimnya, itu kembali lagi kepada masing-masing individu, baik kepada korban yang terkena Hypo maupun rekan korban. Apakah si korban atau rekannya lebih memilih keselamatan atau tetap pada pendirian untuk menjaga jarak (tidak boleh bersentuhan kpd yg bukan muhrimnya). toh, 'telanjang' dalam hal ini bukan berarti telanjang bulat, melainkan hanya untuk bersentuhan demi memindahkan panas tubuh kepada si korban yang terserang Hypotermia. dan langkah ini merupakan salah satu cara terakhir,tentu dalam keadaan yang sangat mendesak juga. dan menurut saya, hal ini sangat dihindari juga bagi setiap orang yang.
      Oleh karena itu, sebelum kita melakukan pendakian ada baiknya selalu memperhatikan keamanan dan kesiapan alat serta fisik serta menghindari hal-hal yang menyebabkan Mountain Sickness tersebut

      Sekian dan terima kasih atas pertanyaannya. :)
      Bila ada saran dan masukkan akan sangat membantu untuk kita semua.

      -salam-

      Delete
  2. Terima kasih untuk jawabanya.

    jika yang dimaksud mimin "'telanjang' dalam hal ini bukan berarti telanjang bulat, melainkan hanya untuk bersentuhan demi memindahkan panas tubuh kepada si korban yang terserang Hypotermia." itu memang benar adanya.

    tapi dalam tulisan tersebut mimin sangat jelas menuliskan

    "lepas semua pakaiannya lalu peluk oleh beberapa rekan lainnya dalam keadaan telanjang juga"

    menurut saya kalimat tersebut sangat kontrovesial dan membuat orang menjadi salah kaprah(dapat menyesatkan).

    Saran dari saya,Kalimat tersebut dirubah supaya newbie seperti saya tidak tersesat ke dalam jurang ilmu hitam.
    hehehe :D

    Terima kasih buat mimin yang sudah mau berbagi ilmunya :)

    ReplyDelete
  3. Terima kasih juga untuk perhatiannya dari Mas Hendi :))), terima kasih pula untuk sarannya :), kebetulan saya juga newbie dan masukan dari agan akan saya tangguhkan untuk artikel-artikel berikutnya.

    Semoga kedepannya bisa semakin saling berbagi.

    -salam pejalan-

    ReplyDelete
  4. okee di tunggu artikel lainnya :)

    ReplyDelete
  5. cara paling simpel adalah menyimpan air panas dalam botol aluminium atau botol kaca dan memasukannya kedalan sleeping bag. kalau sudah hampir parah, suruh korban untuk mendekap botol tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahhh sarannya apik tenan iki. ini juga merupakan solusi untuk mencegah terjadi Hypothermia untuk para pendaki *

      Delete
  6. jangan lupa berdoa gan :D

    ReplyDelete