Segara Anakan |
Selain itu, masih banyak
pantai-pantai indah yang terdapat di pulau ini, misalnya pantai Pasir
Panjang, pasirnya yang putih serta air yang jernih menambah cantiknya
pulau ini. Saat ini Pulau Sempu merupakan kawasan Cagar Alam yang
dilindungi Pemerintah setempat, oleh karena itu untuk dapat
mengunjunginya, kita diwajibkan untuk mengurus perizinan (SIMAKSI)
sebelum memasuki kawasan Pulau itu.
Untuk menuju ke Segara Anakan tidaklah
instant, kita harus menyeberang dari Sendang Biru, Pelabuhan terdekat
menuju pulau ini. Setelah itu masih harus trekking menembus lebatnya
hutan lindung kurang lebih 2-3 jam perjalanan. Tapi jangan khawatir,
saat ini jalan setapak menuju Segara Anakan sudah cukup jelas,
ditambah banyak petunjuk jelas untuk mencapai Segara Anakan. Meski
cukup melelahkan, namun semua akan terbayar setelah kita sampai di
laguna indah ini, dijamin.
Cara Menuju Pulau Sempu
Dengan menggunakan transportasi umum
untuk menuju Pulau Sempu tidaklah sulit, namun memakan waktu yang
cukup panjang dari pusat kota Malang. Berikut uraian singkat
informasi angkutan umum untuk menuju Pulau Sempu (ala Backpacker
tentunya) :
Jarak tempuh dari Malang menuju Sendang
Biru kurang lebih sekitar 90 km dan dapat ditempuh dengan waktu
sekitar 4 jam perjalanan darat, rinciannya Malang – Gadang –
Turen - Sendang Biru.
- Dari stasiun, langsung cari angkutan kota dengan kode AG jurusan Gadang, tarif antara Rp.3.000,- - Rp. 4.000,- .
- Dari terminal Gadang, tujuan selanjutnya ialah Turen. Carilah Colt L-300 jurusan Turen, tarif sekitar Rp. 5000,-.
- selain itu, dari terminal Hamid Rusdi, Malang, kita juga bisa langsung menuju Turen tanpa harus ber estafet melalui Gadang terlebih dahulu, ada Bus jurusan Malang - Lumajang yang melewati Turen, tarif sekitar Rp. 10.000,-
- Sesampainya di Turen, dapat menggunakan angkot jurusan Sendang Biru, tarif sekitar Rp. 12.000,-.nb : Jika kita berkelompok dengan jumlah cukup, lebih baik langsung sewa angkot dari Malang langsung menuju Sendang Biru, baik dari Stasiun Kota lama maupun pusat kota Malang. Tarif bervariasi, tergantung tawar menawar kita dengan si pemilik angkot.
- Begitu sampai di Sendang Biru, kita diwajibkan untuk mengurus perizinan di balai konservasi cagar alam setempat dan membayar izin masuk sekitar Rp. 10.000,- per orang. (jangan lupa siapkan foto copy tanda pengenal/KTP/SIM).
- Selanjutnya tinggal mencari perahu untuk menyeberang ke Pulau Sempu, jarak antara Sendang Biru – Pulau Sempu hanya sekitar 15 menit menggunakan perahu nelayan, tarif perahu pergi pulang biasanya Rp. 100.000,-/kapal. Bayar di muka dan dijemput kapanpun kita mau, lebih baik minta nomor telepon si pemilik perahu agar memudahkan kita untuk memberitahu kapan kita mau dijemput. Kapasitas perahu bisa memuat 10 hingga 15 orang.
Tips dan info
Dijepret dari tebing karang di Pulau Sempu sulit ditemukan air tawar, mungkin bisa dikatakan tidak ada sumber mata air tawar, jadi sebaiknya kita persiapkan bekal air tawar yang cukup di Sendang Biru. Apalagi jika kita berniat untuk bermalam di Segara Anakan, tentu sangat butuh banyak air tawar untuk keperluan minum, memasak dll.- Bawalah peralatan camping yang cukup dan memadai jika kita ingin berkemah di sana.
- Gunakan sepatu trekking atau sandal gunung, sebab medan trekking sendiri lumayan berat, terlebih bagi yang awam dengan wisata petualangan alam terbuka seperti ini. Apalagi di musim penghujan, selain licin anda akan menjumpai jalur berlumpur di sepanjang perjalanan trekking.
- Bawalah bekal logistik yang cukup.
- Jika berencana camping di Segara Anakan, jangan lupa perhatikan garis pantai, jangan terlalu dekat dengan pantai laguna, karena pada malam hari air laut akan pasang.
'The Beach' nya Indonesia |
Sesampainya di Segara Anakan, anda bebas mengekspresikan diri anda di sana, bisa berenang di laguna nya, mancing, atau hanya bersantai ria menikmati indahnya alam. Selain itu kita juga bisa mendaki tebing karang untuk melihat lautan lepas Samudera Hindia di bagian selatan pulau, namun cukup berbahaya dan tetap berhati-hati. Bila beruntung, kita bisa melihat kawanan lumba-lumba di laut.
Selamat mencoba, dan tetap bersahabat
dengan alam :).
“jangan membuang apapun kecuali waktu, jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak”
Young, wild and free |