Mengintip Penyu Sisik di Pulau Pramuka



Tak jauh dari pusat kota tepatnya di Pulau Pramuka, Kepulauan seribu utara terdapat sebuah penangkaran penyu sisik yang kini jumlah populasinya terancam punah. selain menyajikan wisata pantai dan perairan, pulau ini juga menyuguhkan wisata edukasi seperti yg tersebut diatas serta pelestarian tumbuhan bakau. Seperti pada postingan sebelumnya tentang kepulauan seribu, kali ini saya akan mengupas sisi lain dari keindahan kepulauan seribu khususnya Pulau Pramuka.

Oke, kali ini fokus ke penyu. Penyu sisik (eretmochelys imbricate) adalah salah satu jenis penyu dari sekian banyak jenis penyu di perairan Indonesia. penyu ini mempunyai karapas yg berbeda dari penyu yang lain dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. maka tak heran bila penyu jenis ini menjadi buruan orang-orang sehingga kini populasinya kian terancam. Walaupun perlindungan penyu dilindungi dalam undang-undang, baik secara nasional maupun internasional, namun ancaman punahnya satwa ini kian memprihatinkan.

Penyu sisik yang juga dikenal dengan sebutan hawksbill turtle (karena bentuk paruhnya mirip burung elang) ini dapat mencapai berat tubuh sekitar 80kg dan dapat hidup hingga berusia 100 tahun bahkan lebih. Penyu juga merupakan satwa pengembara yang cukup tangguh karena mampu mengarungi samudera hingga ribuan kilometer. walaupun memiliki masa hidup yang panjang dan bisa menghasilkan 50-100 butir telur sekali berkembang biak. perjuangan penyu untuk tumbuh sedari menetas hingga dewasa amatlah berat. perburuan dan kerusakan ekosistem menjadi biang keladi bagi ancaman punahnya hewan ini.


Adalah Pak salim dari pulau pramuka yang tetap setia pada kelestarian penyu sisik yang kini memprihatinkan jumlah populasinya. pria paruh baya yang juga sebagai pegawai Balai Taman Nasional kepulauan Seribu ini mengabdikan hidupnya pada pelestarian penyu sisik dan mangrove di pulau pramuka. berawal dari keprihatinan beliau atas kelestarian mangrove dan penyu di pulau seribu, pada tahun 1984 seiring ditetapkannya kawasan tersebut menjadi Taman Nasional, maka beliau mulai melakukan upaya penangkaran penyu dan mangrove. Pada awalnya dilakukan di pulau semak daun ini dipindahkan ke pulau pramuka hingga saat ini.


Di tempat penangkaran yang sekaligus menjadi tempat tinggal pak salim ini tercatat rata-rata mampu melepaskan tukik (anak penyu) sedikitnya 3500 ekor per tahunnya. Bahkan pada tahun 1995 sebanyak 10 ribu ekor berhasil dilepasliarkan ke laut. Maka tak heran jika Pak salim mendapat banyak penghargaan baik yang berasal dari pihak swasta maupun dari negara. diantaranya :
  • Juara 1 Pengabdi Lingkungan dari Gubernur DKI Jakarta pada tahun 1991;
  • Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan dari Menteri Lingkungan Hidup pada Juni 2006 silam;
  • Penghargaan dari Presiden RI.
belum lagi dari pihak swasta yang tak terhitung jumlahnya. Siklus penangkaran penyu sisik di tempat tersebut ialah mengubur telur penyu dengan media pasir yang dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Lalu setelah menetas (kira-kira 55 hari) tukik-tukik tersebut dipindahkan ke dalam bak yang berukuran 2x1 meter. Hingga tukik tersebut dianggap telah mampu hidup di alam bebas barulah dilepasliarkan ke lautan lepas.

Beliau sendiri membiayai kebutuhan penangkaran penyu dan mangrove dari koceknya sendiri, tanpa bantuan pemerintah. pendapatannya sebagai pegawai taman nasional tentu tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penangkaran penyu dan.mangrove. maka beliau menyiasatinya dengan menjual bibit-bibit mangrove kepada wisatawan bahkan kepada perusahaan-perusahaan swasta yang ingin mengadakan penghijauan. selain itu juga dia menerima donasi dari pihak-pihak yang ikut peduli pada kelestarian penyu sisik dan mangrove.


Oleh karena itu, sesekali kunjungilah pulau pramuka untuk mengenal lebih dalam tentang penyu sisik serta mangrove. begitu besar manfaat keberadaan penyu di habitat aslinya sebagai penjaga keseimbangan ekosistem di laut, pun juga dengan mangrove. donasi anda juga dibutuhkan untuk kelangsungan penangkaran penyu dan mangrove ini. maka jangan sungkan untuk ikutan peduli akan kelestarian penyu sisik.


yuuk ikutan setidaknya menjaga lingkungan demi kelestarian lingkungan, khususnya pada kelangsungan hidup Penyu Sisik. Berikut ada beberapa panduan penanganan Penyu yang bersumber dari WWF Indonesia jikalau suatu saat kita ingin membantu keberadaan penyu di alam bebas : Klik ini  sebagai panduan untuk menyalurkan kepedulian kita pada keberadaan penyu.

Kalau bukan kita, siapa lagi....? :)))


Pak Salim dan para pengunjung Penangkaran Penyu
(Sumber : http://ppramukakseribu.blogspot.com/)










1 comment:

  1. Berbagi KIsah, Informasi dan Foto

    Tentang Indahnya INDONESIA

    www.jelajah-nesia.blogspot.com

    ReplyDelete