Pulau Peucang, Taman Nasional Ujung Kulon


Source

Ditengah teriknya sinar matahari di musim panas ini (Juni – November) tentunya tidak menghalangi anda melakukan perjalanan untuk menghilangkan sejenak rutinitas kerja yang semakin terasa monoton kan sobat pejalan ? :)
Mari kita kunjungi pulau yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO (bersama dengan Taman Nasional Ujung Kulon) tepatnya di Pulau Peucang yang terdapat di selat Panaitan Kabupaten Pandeglang, Banten atau sebelah barat Taman Nasional Ujung Kulon.
Banyak kegiatan yang bisa anda lakukan di pulau yang memiliki pasir halus ini. Di pantai begitu landai ini, anda bisa melakukan snorkeling, berkemah atau hanya sekedar memancing. Kita juga bisa mengamati satwa-satwa penghuni habitat pulau ini dan terasa sangat menggemaskan melihat rusa yang berlari kesana-kemari.

Aura romantis akan semakin terasa jika kamu melakukan trekking sedikit menuju pantai Karang Copong. Melihat sunset dari pantai ini terasa sangat mesra dengan belaian alam dan angin pantai yang membuat anda ingin berlama-lama di pantai ini


Source
Pulau ini tidak begitu besar, luasnya sekitar 450 Ha dan memiliki garis pantai serta laut yang mengarah ke Samudera Hindia, membuat perairan pada pulau ini begitu tenang dan cukup aman untuk melakukan snorkeling maupun kegiatan air lainnya.
 
Panorama alam nan apik dengan lautan yang begitu luas ditambah dengan tidak adanya sinyal handphone membuat pulau ini sangat cocok untuk dijadikan tempat membuang kepenatan. Setidaknya, anda akan diajarkan bagaimana caranya membuat blackberry dan alat komunikasi lainnya tidak berfungsi dan mau tidak mau anda harus mengakrabkan rekan seperjalanan :).
Terdapat berbagai satwa habitat asli pulau seperti Rusa, Banteng Jawa, Merak Hijau, Lutung, Kijang serta Babi Hutan. Asal mula Pulau Peucang sendiri diambil dari nama sejenis siput yang sering ditemukan di pantainya. Peucang juga berarti Kancil dalam istilah Bahasa Sunda. 

Fauna lautnya sendiri, jika anda beruntung anda akan menemukan hewan jenis ikan sumpit dan ikan glodok. Selain itu, dunia bawah laut di Pulau Peucang dan sekitarnya juga mempesona. Ditumbuhi dengan berbagai macam terumbu karang yang memanjakan mata ketika snorkeling.

Source

Info Transportasi
Untuk mengunjungi pulau ini sepertinya anda harus merogoh kantong lebih dalam. Tapi jangan khawatir, siapkan teman-teman sebanyak mungkin agar anggaran perjalanannya terasa lebih ringan. Tentunya perhatikan juga etika dan kearifan alam jika anda berniat untuk bermalam di Pulau Peucang dengan cara Outdoor Camping/mendirikan tenda.

Perjalanan dari Jakarta menuju Pulau Peucang memakan waktu sekitar 13 jam. Anda sebaiknya melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Terminal Kalideres, dengan menumpang bis jurusan Kalideres – Labuan (tarifnya sekitar Rp. 25.000/orang). Bis ini merupakan bis ekonomi, dan anda akan turun di tujuan terakhir bis ini yaitu Terminal Labuan.

Tiba di Terminal Labuan, sebaiknya anda berhati-hati karena banyak calo yang membuat anda cukup gelisah. Hal pertama yang dilakukan di Terminal ini adalah, cari angkutan umum menuju Desa Sumur Taman Jaya. Jika anda melakukan perjalanan berkelompok (sekitar 15 orang, sebaiknya negosiasi kepada supir angkutan untuk disewa angkutannya. Setidaknya biaya akan lebih murah dibandingkan bayar perorangan (biaya perorangan sekitar Rp. 35.000 sedangkan melakukan charter dan negosiasi sedikit bisa mencapai Rp. 350.000 dan tergantung sehebat apa tawar-menawar anda). Perjalanan dari Labuan – Desa Taman Jaya memakan waktu sekitar 3 jam. Trek yang dilalui cukup parah dan anda harus bersabar.

Begitu sampai di Desa Taman Jaya, sebaiknya anda melakukan persiapan mulai dari packing, membeli logistik dan lain sebagainya yang dirasa perlu. Desa ini merupakan desa terakhir yang menyediakan logistik yang diperlukan sebelum menyeberang ke pulau, karena nanti ketika anda sampai di Pulau Peucang, anda tidak lagi menemukan warung yang menjual logistik yang lengkap.

Mulai menyeberang menuju Pulau Peucang, harga sewa perahu yang ditawarkan berkisar antara Rp. 1.900.000 – Rp. 2.500.000 dan perjalanan akan ditempuh sekitar 3 jam. Sesampainya di Pulau Peucang, sebaiknya anda mengurus SIMAKSI terlebih dahulu. Sediakan fotocopy KTP dan Ittinerary Kegiatan. Jika perjalanan tidak ada ittinerary secara tertulis, anda bisa memberitahukan kepada bagian administrasi secara lisan tentang kegiatan anda. Anda juga diwajibkan membayar biaya administrasi sekitar Rp. 2500/orang.

Penginapan

Ada berbagai macam cara menikmati keindahan Pulau ini. Dikarenakan di Pulau ini masih banyak binatang-binatang liar berlalu lalang dan anda belum cukup berpengalaman melakukan Outdoor Camping, sebaiknya anda menyewa barak dengan harga yang bervariatif (sekitar Rp. 200.000 – Rp. 750.000 per kamar) tergantung fasilitas dan daya tampung barak.

Nomor yang bisa dihubungi untuk membantu perjalanan kita :



   Pak Komar : 081806181209 

Beliau biasa membantu para traveller selama berwisata di sana, baik yang bergaya ransel maupun gaya koper, atau wisatawan asing maupun domestik. Tinggal hubungi beliau, lalu sesuaikan dengan budget kita. :)



“berperilaku arif dan bijak terhadap alam, berarti anda menyisakan senyum untuk cucu dan anak-anak anda kelak”
-(mj)-



3 comments:

  1. mantaaaap kaka.
    visit juga yaa http://ujungkulonwild.com

    ReplyDelete
  2. Informasi yang bermanfaat Om, insya Allah kami juga akan kesana.. Thx yaa.. salam kenal

    ReplyDelete